BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil Asuhan Kebidanan pada Ny. “F” P10001 kala III dengan atonia uteri di BPS Ny. “Dwi Mardiyanti”, Ploso Jombang, didapatkan kesimpulan dan saran sebagai berikut.
Dalam pengkajian kasus Ny “F” P10001 kala III dengan atonia uteri perlu dilakukan dengan teliti. Terutama pada pengkajian data subyektif tujuannya agar diperoleh data yang valid. Begitu pula dengan pengumpulan data obyektif perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti dan cermat untuk mendapatkan data yang akurat begitu pula pada pemeriksaan penunjang.
Diagnosa yang ada pada tinjauan pustaka ditegakkan dengan ibu mengatakan merasa pusing, lemas dan mengalami perdarahan. Pada pemeriksaan obyektif juga ditemukan kontraksi uterus yang lembek dan pada pemeriksaan penunjang Hb 9 gr%. Masalah yang ada pada tinjauan pustaka semua didapatkan pada kasus nyata. Pada tinjauan pustaka terdapat masalah cemas dan syok hemoragik pada tinjauan kasus hanya ditemukan masalah cemas.
Dalam Antisipasi masalah potensial, pada tinjauan pustaka ditemukan terjadinya syok hemoragik. Hal ini dikarenakan pasien mengalami perdarahan yang disebabkan atonia uteri. Untuk mencegah hal tersebut dilakukan penanganan atonia uteri yang ditetapkan sesuai dengan penatalaksanaannya.
Identifikasi kebutuhan segera yang dilakukan pada kasus ini adalah KBI dan KBE. Hal ini dikarenakan uterus tidak berkontraksi dengan baik.
Dalam penyusunan rencana tindakan, penulis mengacu pada tinjauan pustaka yang dapat dilakukan sesuai dengan teori yang tertulis. Pada tinjauan pustaka dilakukan penanganan atonia uteri. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan klien dan sarana yang ada.
Melaksanakan Asuhan Kebidanan merupakan realisasi rencana tindakan dengan melibatkan klien dengan keluarga. Pelaksanaan tindakan pada Ny. “F” P10001 kala III dengan atonia uteri dilakukan sesuai dengan rencana tinjauan kasus dan kebutuhan klien sehingga bisa tercapai tujuan dan kriteria hasil yang baik.
Dalam memberikan Asuhan Kebidanan dilakukan evaluasi dengan kriteria yang ditetapkan dalam perencanaan untuk menilai hasil yang dilakukan. Pada kasus ini, tujuan dan kriteria yang ditetapkan berhasil yaitu didapat keadaan umum ibu baik, kesadaran compo mentis, tensi 110/ 70 mmHg, nadi 88 x/ menit, suhu 367 oC, pernapasan 24 x/ menit, TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi baik, perdarahan 5 cc dan kandung kemih kosong.
5.2 Saran
5.2.1 Pada Klien dan Keluarga
Hendaknya mengikutsertakan suami atau keluarga dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu dengan atonia uteri sehingga suami dan keluarga turut bertanggung jawab dalam kegiatan kebidanan yang diharapkan dapat membantu kebutuhan masa nifas.
5.2.2 Petugas Kesehatan
Untuk petugas kesehatan, khususnya bidan hendaknya selalu berupaya memberikan Asuhan Kebidanan yang bermutu dengan tidak mengesampingkan individu sebagai manusia yang unik dan terdiri dari Bio Psikososial dan spiritual yang integrasi secara utuh supaya Asuhan Kebidanan sesuai yang diharapkan. Bidan harus mampu berkomunikasi dengan pasien dan keluarga. Sistem dokumentasi kebidanan hendaknya harus ditingkatkan, karena dokumentasi kebidanan sangat penting dan menjadi data bagi tindakan dari pemecahan masalah dalam memberikan Asuhan Kebidanan.
5.2.3 Institusi
Dalam suatu institusi untuk menghasilkan tenaga bidan profesional hendaknya selalu diupayakan pendidikan yang berkelanjutan.
5.2.4 Mahasiswa
Mahasiswa hendaknya selalu berupaya memberikan Asuhan Kebidanan yang terbaik bagi pasien dan keluarga dalam upaya peningkatan sumber daya manusia menuju bidan profesional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar