BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menyusui merupakan suatu proses yang alamiah, namun
sering Ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini. Oleh
karena itu Ibu memerlukan bantuan agar proses menyusui lebih berhasil. Air susu
Ibu atau ASI merupakan makanan yang paling baik untuk bayi, mempunyai komposisi
yang unik, sempurna susunan biokimiawi untuk kebutuhan bayi dan melindungi bayi
dari bahaya kekurangan gizi maupun penyakit infeksi (Manajemen Laktasi, 2003).
Bayi merupakan permulaan dari kehidupan manusia.
Apabila kita perkenalkan sesuatu yang baik pada permulaan kehidupan, niscaya
dikemudian hari hari dia akan baik pula. Makanan yang diberikan Ibu pada bayi
akan mempengaruhi kebiasaan makan anak selanjutnya. ASI harus segera diberikan dan jangan sampai
makanan lain selain ASI yang pertama-tama bayi dapatkan (Manajemen Laktasi,
2003).
Banyak
alasan yang dikemukakan Ibu tidak menyusui bayinya antara lain : Ibu tidak cukup produksi ASI,
bayi tidak mau menghisap ASI, putting susu datar. Hal ini tidak disebabkan
karena ibu tidak produksi ASI yang cukup, melainkan ibu kurang percaya diri
bahwa ASI-nya cukup untuk bayinya (Dr. Sutjiningsih, Dsa, 1997).
Kurang pengertian dan pengetahuan tentang keunggulan
ASI dan manfaat meneteki, menyebabkan ibu terpengaruh dan ibu beralih pada
pemberian susu botol, susu formula sehingga ibu gagal dalam memberikan ASI
untuk bayinya. Kegagalan dalam proses menyusui sering disebabkan karena
timbulnya beberapa masalah baik masalah pada ibu maupun pada bayi, pada sebagian
ibu yang tidak paham masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap problem
pada anaknya saja.
Untuk itu perawatan payudara selama hamil / nifas
sangat dianjurkan untuk mencegah persiapan lactasi, hendaknya sedini mungkin
sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi (Manajemen Lactasi, 2003).
Demi keberhasilan pemberian ASI, keyakinan dalam
menyusui adalah tugas yang wajar dan mulia dari seorang ibu, harus betul-betul
tertanam dari jiwa ibu. Pada ibu
dengan puting susu datar bukan suatu hambatan atau alasan dalam memberikan ASI.
Upaya yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan dalam menyusui dengan puting
susu datar yaitu dengan menggunakan suatu alat bantu niple shield, pompa puting
(Dr. Sutjiningsih, Dsa, 1997).
Jumlah ibu
persalinan yang ada di BPS Ni’mah MZ di Desa Bawangan Ploso Jombang sebanyak 75
orang ibu, yang kebetulan penulis menemukan masalah pada Ibu nifas dengan
puting susu datar sekiranya masalah ini memerlukan perhatian khusus. Mengingat
masalah ini dapat berakibat pada ibu maupun bayinya, untuk itu penulis berminat
untuk melaksanakan Asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan puting susu datar di
BPS Ni’mah MZ. di Desa Bawangan, Ploso Jombang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar