Senin, 29 Juli 2013

kti bab 1 kebidanan post partus



BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang
Menyusui merupakan suatu proses yang alamiah, namun sering Ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini. Oleh karena itu Ibu memerlukan bantuan agar proses menyusui lebih berhasil. Air susu Ibu atau ASI merupakan makanan yang paling baik untuk bayi, mempunyai komposisi yang unik, sempurna susunan biokimiawi untuk kebutuhan bayi dan melindungi bayi dari bahaya kekurangan gizi maupun penyakit infeksi (Manajemen Laktasi, 2003).
Bayi merupakan permulaan dari kehidupan manusia. Apabila kita perkenalkan sesuatu yang baik pada permulaan kehidupan, niscaya dikemudian hari hari dia akan baik pula. Makanan yang diberikan Ibu pada bayi akan mempengaruhi kebiasaan makan anak selanjutnya. ASI harus segera diberikan dan jangan sampai makanan lain selain ASI yang pertama-tama bayi dapatkan (Manajemen Laktasi, 2003).
Banyak alasan yang dikemukakan Ibu tidak menyusui bayinya  antara lain : Ibu tidak cukup produksi ASI, bayi tidak mau menghisap ASI, putting susu datar. Hal ini tidak disebabkan karena ibu tidak produksi ASI yang cukup, melainkan ibu kurang percaya diri bahwa ASI-nya cukup untuk bayinya (Dr. Sutjiningsih, Dsa, 1997).

Kurang pengertian dan pengetahuan tentang keunggulan ASI dan manfaat meneteki, menyebabkan ibu terpengaruh dan ibu beralih pada pemberian susu botol, susu formula sehingga ibu gagal dalam memberikan ASI untuk bayinya. Kegagalan dalam proses menyusui sering disebabkan karena timbulnya beberapa masalah baik masalah pada ibu maupun pada bayi, pada sebagian ibu yang tidak paham masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap problem pada anaknya saja.
Untuk itu perawatan payudara selama hamil / nifas sangat dianjurkan untuk mencegah persiapan lactasi, hendaknya sedini mungkin sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi (Manajemen Lactasi, 2003).
Demi keberhasilan pemberian ASI, keyakinan dalam menyusui adalah tugas yang wajar dan mulia dari seorang ibu, harus betul-betul tertanam dari jiwa ibu. Pada ibu dengan puting susu datar bukan suatu hambatan atau alasan dalam memberikan ASI. Upaya yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan dalam menyusui dengan puting susu datar yaitu dengan menggunakan suatu alat bantu niple shield, pompa puting (Dr. Sutjiningsih, Dsa, 1997).
Jumlah ibu persalinan yang ada di BPS Ni’mah MZ di Desa Bawangan Ploso Jombang sebanyak 75 orang ibu, yang kebetulan penulis menemukan masalah pada Ibu nifas dengan puting susu datar sekiranya masalah ini memerlukan perhatian khusus. Mengingat masalah ini dapat berakibat pada ibu maupun bayinya, untuk itu penulis berminat untuk melaksanakan Asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan puting susu datar di BPS Ni’mah MZ. di Desa Bawangan, Ploso Jombang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar