Senin, 29 Juli 2013

KTI KEBIDANAN BAB 2 (BISA DI PESAN SIAP LANGSUNG TINGGAL EDIT)



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA



2.1          Konsep Dasar Persalinan
2.1.1        Definisi Persalinan
1.      Persalinan adalah : suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus yang melalui vagina ke dunia luar.
(Sarwono, 2005 : 181).
2.      Persalinan adalah : proses pembuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir ( Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002 : 100).
3.      Kelahiran adalah : Proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta, 2002 : 100).
4.      Persalinan dan Kelahiran Normal adalah : Proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta, 2002 : 100).
5.      Persalinan Normal adalah : Bila bayi lahir dengan presentasi belakang kepala, tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Sarwono, 2005 : 181).
2.1.2        Sebab-sebab mulainya persalinan (Sarwono, 2005 : 181)
Sebab-sebab terjadinya partus sampai kini masih merupakan teori-teori yang komplek.
1.      Teori penurunan hormon
Seperti diketahui progesteron merupakan penenang bagi otot-otot uterus. Menurunnya kadar hormon ini terjadi kira-kira 1 – 2 minggu sebelum partus dimulai.
2.      Pengaruh Prostaglandin
Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke 15 hingga aterm meningkat lebih-lebih sewaktu partus.
3.      Placenta Menjadi Tua
Dengan tuanya kehamilan vili korialis mengalami perubahan-perubahan, sehingga kadar estrogen dan progesteron menurun.
4.      Struktur Uterus
Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus. Hal ini mungkin merupakan faktor yang dapat mengganggu sirkulasi uteroplasenter sehingga placenta mengalami degenerasi.
5.      Teori berkurangnya Nutrisi Pada Janin
Bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan.
6.      Tekanan pada ganglion sevikale dari pleksus Frankenhouser yang terletak di belakang serviks, bila ganglion ini tertekan maka kontraksi uterus dapat dibangkitkan.
2.1.3        Dengan tindakan, persalinan dapat dimulai (Induction of labor)
1.      Merangsang pleksus Frankenhouser dengan memasukkan beberapa gagang laminaria dalam kanalis servikalis
2.      Pemecahan ketuban
3.      Penyuntikan oxytocin (drip)
4.      Pemberian prostaglandin
2.1.4        Tanda dan Gejala Persalinan (APN Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2004 : 2.2)
1.      Penipisan dan pembukaan serviks
2.      Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit)
3.      Keluarnya lendir dan darah (“Show”) melalui vagina
2.1.5        Fase-fase dalam kala satu persalinan (APN Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2004 : 2.2)
Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm). Persalinan kala satu dibagi menjadi dua fase, yaitu :
1.      Fase laten persalinan
1)      Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap.
2)      Pembukaan serviks kurang dari 4 cm.
3)      Biasanya berlangsung hingga 8 jam.

2.      Fase aktif persalinan
1)      Frekuensi dan lama uterus umumnya meningkat (kontraksi dianggap adekuat) memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit, dan berlangsung 40 detik atau lebih.
2)      Serviks membuka dari 4 cm ke 10 cm biasanya 1 cm atau lebih per jam hingga pembukaan lengkap (10 cm).
3)      Terjadi penurunan bagian terbawah janin.
.
.SILAKAN ORDER KTI KEBIDANAN SMSKONFIRMASI KE085649654913 ADE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar