Senin, 29 Juli 2013

KTI KEBIDANAN ASLI



BAB  I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia 206 juta jiwa. Pada tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 242 juta jiwa. Dengan kata lain kebutuhan pelayanan kesehatan akan meningkat. Dan kontrasepsi modern memainkan peran penting untuk menurunkan kehamilan yang tidak diinginkan. Dari data SDKI 2002-2003 menunjukkan bahwa kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam pemakaian kontrasepsi masih tinggi, yaitu 9 % dan tidak mengalami banyak perubahan sejak 1997. Angka pemakaian kontrasepsi (Contraceptive prevalence) menjadi 54,2 % pada tahun 2002. Berdasarkan pengalaman di negara berkembang menunjukkan intervensi medik dapat menurunkan AKI sampai dengan 50 % namun dalam jangka panjang kombinasi antara pendidikan, peningkatan gizi, status KB dan status reproduksi wanita mempunyai dampak yang paling besar dalam menurunkan AKI (Saifudin, 2001). Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan peningkatan upaya pemanfaatan metode KB melalui pemberian pelayanan metode kontrasepsi jangka panjang yang terdiri dari pelayanan KB pil, IUD, AKBK, suntik dan juga metode KB mantap yaitu MOP dan MOW (DepKes, 2000).



Pil adalah hormon yang mengandung estrogen / progesteron saja yang diminum setiap hari selama 21 / 28 hari dengan tingkat keberhasilan / efektivitas 92 – 99 % (BKKBN, Kab. Jombang, 2003). Sifat khas kontrasepsi hormonal ini dapat menyebabkan pengguna / akseptor KB pil mengalami efek samping tertentu setelah minum pil antara lain mudah tersinggung, tegang, retensi air dan garam, berat badan bertambah, menimbulkan nyeri kepala, akne (kukulan). Di negara maju pil KB banyak menimbulkan Penyakit gangguan pembekuan darah dan kemungkinan degenerasi ganas. Disamping itu pada beberapa penyakit hati, kencing manis, gangguan muntah dan perdarahan yang tidak jelas. Pil KB merupakan metode KB yang paling banyak digunakan karena itu perlu dipahami (Sarwono Prawiroharjo, 2002).

Data dari Dinkes Kabupaten Jombang menunjukkan jumlah akseptor KB pil selama tahun 2005 adalah 65.550 orang (45 %) dari jumlah akseptor KB sekitar 145.262 jiwa. Sedangkan jumlah akseptor yang mengalami efek samping dari penggunaan pil KB sebanyak 19.205 orang (29 %) dengan rincian sebanyak 10.445 orang (15 %) spotting, 5.662 orang (8,6 %) amenorhoe, 3098 orang (4,7 %) pusing atau sakit kepala.

Menurut data dari seksi kesehatan keluarga Dinkes Jombang tahun 2005 data dari Puskesmas Banjardowo Jombang jumlah akseptor baru bulan Januari s/d Desember 2005 sebanyak 545 orang dengan pembagian akseptor KB suntik 350 orang (64,2%), IUD 40 orang (7,3%), pil 123 orang (22,5%), implant 32 orang (5,8%). Dari 123 akseptor yang menjadi KB pil ditemukan 25 orang (4,5%) yang mengalami efek samping yaitu 5 orang (0,9%) amenorhoe, 10 orang (1,8%) spotting, dan 10 orang (1,8%) pusing / sakit kepala.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa spotting dan pusing / sakit kepala merupakan masalah utama dan sering dijumpai dan dialami oleh akseptor KB pil di Puskesmas Banjardowo. Selain itu juga dapat menyebabkan akseptor KB pil bisa ganti cara. Dari permasalahan tersebut maka penulis tertarik mengambil judul Asuhan kebidanan pada akseptor KB pil dengan masalah pusing / sakit kepala.



1.2    Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari hasil pemeriksaan fisik di Puskesmas Banjardowo Jombang, maka pusing perlu mendapat penanganan asuhan kebidanan secara komprehensif yang harus didukung oleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang profesional, karena bila tidak segera ditangani sedini mungkin akan menimbulkan pengaruh kurang baik bagi klien akseptor KB pil dengan pusing.



1.3    Batasan Masalah

Mengingat luasnya pembatasan masalah mengenai permasalahan yang terjadi pada akseptor KB pil dan keterbatasan waktu, tenaga, pengetahuan dan pengalaman penulis. Serta berdasarkan permasalahan dan kenyataan yang ada, maka penyusunan karya tulis ini penulis batasi lingkup bahasan pada asuhan kebidanan pada akseptor KB pil dengan masalah sakit kepala (pusing).



1.4    Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang dan kenyataan yang ada maka penulis dapat merumuskan masalah “Bagaimana melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada akseptor KB pil dengan masalah sakit kepala / pusing di Puskesmas Banjardowo ?”



1.5    Tujuan Penulisan

1.5.1        Tujuan Umum

Untuk mendapatkan pengalaman nyata dalam menerapkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada akseptor KB pil dengan masalah pusing / sakit kepala dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut Hellen Varney.

1.5.2        Tujuan Khusus

Menerapkan konsep asuhan kebidanan pada akseptor KB pil dengan masalah pusing / sakit kepala sehingga diharapkan mampu :

1.      Melakukan pengkajian data pada klien akseptor KB pil dengan masalah pusing.

2.      Melakukan analisa data pada klien akseptor KB pil dengan masalah pusing.

3.      Merumuskan diagnosa kebidanan dan masalah potensial pada akseptor KB pil dengan masalah pusing / sakit kepala.

4.      Menentukan antisipasi kebutuhan segera pada klien akseptor KB pil dengan masalah pusing.

5.      Menyusun dan mengembangkan rencana asuhan kebidanan pada klien akseptor KB pil dengan masalah pusing.

6.      Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien akseptor KB pil dengan masalah pusing.

7.      Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada akseptor KB pil dengan masalah pusing.



1.6    Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data

1.6.1        Metode Penulisan

Dalam penyusunan karya tulis ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu menggambarkan keadaan yang ada berdasarkan data-data dengan pendekatan studi kasus yang kami ambil di Puskesmas Banjardowo Jombang.

1.6.2        Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan cara sbb :

1.      Wawancara

Pengambilan data dengan cara tanya jawab langsung kepada klien.

2.      Observasi

Pengambilan data diperoleh dari pemeriksaan fisik dengan cara inspeksi, palpasi dan auskultasi.

3.      Studi pustaka

Teori kebidanan dan membaca macam-macam buku literatur yang berhubungan dengan judul karya tulis ini.

4.      Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan pada klien meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi untuk mendapatkan data obyektif.

5.      Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa.

6.      Dokumentasi

Suatu cara untuk memperoleh data dengan melihat data yang sudah ada dalam status klien, catatan medik dan hasil pemeriksaan laboratorium.



1.7    Manfaat Penulisan

1.7.1     Manfaat Praktis

1.      Bagi penulis

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam bidang kesehatan terutama tentang terjadinya efek samping sakit kepala / pusing pada akseptor KB pil.

2.      Bagi institusi pendidikan

Sebagai masukan dan bahan kepustakaan dalam memberikan asuhan kebidanan pada akseptor KB pil dengan masalah sakit kepala / pusing.

3.      Bagi pasien

Sebagai tambahan ilmu pengetahuan secara luas serta pengalaman dalam penanganan masalah yang dihadapi serta diharapkan klien (keluarga) lebih kooperatif saat dilakukan asuhan kebidanan.

4.      Bagi lahan praktek

Mmendapatkan informasi lebih lengkap tentang kondisi klien dan perkembangan kondisi klien secara kontinyu sehingga bukti hubungan timbal balik antara lahan praktek dengan mahasiswanya yang melaksanakan praktek.

5.      Bagi pembaca

Mendapatkan informasi dan menambah wawasan tentang efek samping KB pil.

1.7.2     Manfaat Teoritis

Sebagai hasil evaluasi terhadap pengembangan dan penyempurnaan ilmu pengetahuan yang sudah ada.



1.8    Lokasi dan Waktu

Mahasiswa atau penulis melakukan pengkajian serta asuhan kebidanan, yaitu bertempat di Puskesmas Banjardowo Jombang pada tanggal 10 Mei 2006.



1.9    Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sbb :

1.9.1   BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, teknik pengumpulan data, tempat dan waktu pelaksanaan dan sistematika penulisan.

1.9.2   BAB  II TINJAUAN PUSTAKA

Meliputi konsep dasar teori manajemen kebidanan dan konsep dasar kontrasepsi pil

1.9.3   BAB  III TINJAUAN KASUS

Menguraikan tentang asuhan kebidanan terhadap pasien dengan menerapkan manajemen kebidanan Varney yang meliputi pengkajian, identifikasi diagnosa dan masalah, antisipasi masalah potensial, pemenuhan kebutuhan segera, perencanaan atau intervensi, implementasi dan evaluasi.

1.9.4   BAB IV PEMBAHASAN

Menguraikan kesenjangan maupun kesamaan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus pada akseptor KB pil dengan pusing berdasarkan manajemen asuhan kebidanan Helen Varney mulai dari pengkajian, identifikasi diagnosa dan masalah, antisipasi masalah potensial, pemenuhan kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi.

1.9.5   BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran.

1.9.6   DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar